Suka duka jualan warung sembako di komplek perumahan

suka duka warung
Selamat malam semua, bolehlah kiranya saya sedikit menulis artikel tentang suka duka berjualan warung sembako ini. Tidak ada yang spesial sih tapi sekedar iseng saja artikel yang satu ini. Jadi begini, berjualan ini ternyata punya keunikan tersendiri. Buka usaha warung di pasar, pinggir jalan, sama di dalam komplek perumahan ternyata berbeda. Baik dari segi income, pelanggan, perputaran uang, kebiasaan pelanggan, hingga hubungan antar penjual dan pembeli. Coba saya ulas sedikit di artikel ini

Suka duka

Kalau sukanya ya yang pasti dapat duit, dapat update informasi tiap hari, kenal dengan banyak orang, merasa dihargai karena dibutuhkan oleh banyak orang, punya banyak kawan, dan masih banyak lagi. Kalau duka/sedihnya ada juga sih tapi karna nggak terlalu diambil hati jadi dibikin enjoy aja. Diantaranya seperti capek(semua pekerjaan pasti capek ya hihi hihi), banyak yang ngutang(hi hi hi, klasik ya), kadang duit belanja kurang karna abis dihutangin, sering gak ada waktu untuk jalan jalan, jarang tidur siang, dan...emmm gak tau deh.

Warung sekaligus kedai kopi

Saya sebut kedai kopi karena memang salah satu servis saya adalah menyediakan minuman seduh dan indomie seduh. Pokoknya pelanggan dibuat nyaman dengan servis ini. Dan inj sudah berjalan 2 tahun (sejak warung ini berdiri). Makanya wajar saja kalau dagangan saya khususnya kopi,teh,indomie,telur,kerupuk lumayan laris. Apalagi saya juga memberikan servis jasa antar wah makin dimanja tuh konsumen. Dan benar saja meskipun pelanggannya itu itu saja namun intensitas belanja mereka cukup tinggi. Disini saya merasa diuntungkan, konsumen pun merasa puas dan nyaman. Simbiosis mutualisme namanya. 

Masak gak ada keselnya sih

Sudah saya bilang di awal, kesel pasti ada tapi ya itu tadi, dibikin enjoy aja agar hati tetap senang. Misalnya saja begini, ada yang belanja bikin daftar trus minta diantarin. Sampai rumahnya dengan enteng dibilang "catet dulu ya pak", kesel kan? Gak pa pa lah yang penting bayar. Trus ada lagi. Malam malam ketuk pintu mau belanja, ...catet lagi...hi hi hi. Masih ada lagi, pas mau bayar utang eh nambah utang lagi. Enjoy aja, toh juga ntar dibayar. 

Sekian dulu ah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Suka duka jualan warung sembako di komplek perumahan"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.